Kawin Tungku Adat Manggarai Menurut Pandangan Gereja Katolik ( Studi Kasus Di Paroki Kristus Raja Pagal, Kec Cibal, Kab Manggarai)

Isi Artikel Utama

Maria M Dimun
Sukadi
I Nyoman Natajaya

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses Kawin Tungku dalam budaya Masyarakat Manggarai di Paroki Kristus Raja Pagal, untuk mengetahui mengapa Masyarakat Manggarai masih ada yang Kawin Tungku dan untuk mengetahui proses Gereja Katolik memahami dan menyikapi Kawin Tungku. Penelitian ini mengunakan metode deskriptif kualitatif. Kawin tungku budaya masyarakat manggarai yang ada sejak dahalu, budaya kawin tungku ini adalah pernikahan yang terjadi antara anak dari saudara kandung maupun saudara jauh. Tujuan dari kawin tungku pada masyarakat Manggarai adalah memperat hubungan keluarga agar tidak putus. Dari penelitian tersebut Adapun hasil penelitian yang ditemukan adalah proses kawin tungku pada masyarakat manggarai  di paroki kristus raja pagal itu melalui 2 tahap inti, pra pemingan dan peminagan. Pandangan gereja dalam memahami dan menyikapi budaya kawin tungku, didalam aturan gereja katolik melarang adanya perkawinan sedarah dan gereja memberikan dispensasi bagi pasangan yang melaksanakn perkawinan tungku ini. Alasan dasar masyarakat melaksanakan kawin tungku atas keinginan dari diri sendiri tanpa adanya paksaan dari kedua orangtua mereka. Nilai-nilai yang terkandung dalam perkawinan tungku ialah nilai kekerabatan.

Rincian Artikel

Bagian
Articles

##plugins.generic.recommendByAuthor.heading##