KOMPETENSI PUSTAKAWAN DI ERA DISRUPSI DIGITAL

  • I.W. Nada Universitas Pendidikan Ganesha
Keywords: digital disruption, competence and librarian

Abstract

Abstrak

Era disrupsi merupakan suatu era dimana terjadinya situasi kondisi sedemikian rupa yang

diakibatkan oleh diterapkannya inovasi baru yang merangsak masuk ke dalam sendi kehidupan

individu dalam masyarakat yang menciptakan efek disrupsi yang sedemikian kuatnya sehingga

mengakibatkan perubahan pada struktur atau sistem yang sudah ada sebelumnya. Suatu hal yang

tampak jelas adalah dengan berkembangnya penemuan dan pemanfaatan teknologi digital pada

berbagai sector). Dalam menghadapi era disrupsi pustakawan selain memiliki kompetensi standar

profesi, juga diharapkan memiliki kompetensi tambahan berupa semangat kemandirian dan

keterampilan memanfaatkan teknologi serta memiliki kemampuan berorganisasi, berkomunikasi dan

memiliki kemampuan dalam menyebarkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki,. Pustakawan

diharapkan mempunyai wawasan ke depan, dan tanggap terhadap perubahan global serta mampu

membangun jejaring kerja sama dengan berbagai pihak dalam mengelola perpustakaan.

Kata-kata kunci: disrupsi digital, kompetensi dan pustakawan

Abstract

The era of disruption is an era in which conditions occur in such a way as to be caused by the

implementation of new innovations that penetrate into the joints of individual lives in society which

create a disruptive effect that is so strong that it results in changes to pre-existing structures or

systems. One thing that seems clear is the development of the discovery and use of digital technology

in various sectors. In facing the era of disruption, librarians in addition to having professional standard

competencies, are also expected to have additional competencies in the form of a spirit of

independence and skills in utilizing technology as well as having the ability to organize, communicate

and have the ability to spread their knowledge and skills. Librarians are expected to have foresight,

and be responsive to global changes and be able to build a network of cooperation with various

parties in managing the library.

Keywords: digital disruption, competence and librarian

References

Ary, D., Jacobs, L.C. & Razavieh, A. 1976. Pengantar Penelitian Pendidikan. Terjemahan
oleh Arief Furchan. 1982. Surabaya: Usaha nasional
Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rinneka Cipta
Jawa Pos. 22 April 2008. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri, hlm. 3
Kansil, C.L. 2002. Orientasi Baru Penyelenggaraan Pendidikan Program Profesional dalam
Memenuhi Kebutuhan Dunia Idustri. Transpor, XX(4): 54-5 (4): 57-61
Kumaidi. 2005. Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal Ilmu
Pendidikan. Jilid 5, No. 4
Kuntoro, T. 2006. Pengembangan Kurikulum Pelatihan Magang di STM Nasional Semarang:
Suatu Studi Berdasarkan Dunia Usaha. Tesis tidak diterbitkan. Semarang: PPS
UNNES
Pitunov, B. 13 Desember 2007. Sekolah Unggulan Ataukah Sekolah Pengunggulan ?
Majapahit Pos, hlm. 4 & 11
Waseso, M.G. 2001. Isi dan Format Jurnal Ilmiah. Makalah disajikan dalam Seminar
Lokakarya Penulisan artikel dan Pengelolaan jurnal Ilmiah, Universitas
Lambungmangkurat, 9-11Agustus
Published
2021-12-30