RUISLAG TANAH KEHUTANAN MENJADI MILIK WARGA SEBAGAI UPAYA REFORMA AGRARIA BAGI WARGA TERDAMPAK BENCANA
Isi Artikel Utama
Abstrak
This study aims to determine the process of ruislag (swapping) forestry land into the property of residents which is used as an effort to realize agrarian reform for disaster-affected communities. This is closely related to other processes in the form of changes in status and release of forest areas, so the process takes a relatively long time. This becomes a problem and obstacle for the sustainability of the land clearing process itself. The results of this study state that ruislag is a method or way of realizing agrarian reform, especially for residents affected by disasters, considering that the government is obliged to guarantee the safety of its citizens. In order for the community can continue their livelihood activities effectively and avoid the threat of natural disasters, it is necessary to relocate to land that is safer from disasters. With this step, people's welfare will be guaranteed and this is the aim of the agrarian reform itself.
Rincian Artikel
Referensi
Azzahra, F. (2019). Status Hak Atas Tanah Penduduk Desa Dalam Kawasan Hutan Perum Perhutani. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 4(1), 48–60. http://journal2.um.ac.id/index.php/jppk
Chamdani, M. C. (2021). Penyelesaian Penguasaan Tanah di dalam Kawasan Hutan Pasca Pengaturan Undang-Undang Cipta Kerja. Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia, 7(2), 221–253. https://jhli.icel.or.id/index.php/jhli/article/view/292
Fadhilah, N. L. (2016). Implikasi Pemberlakuan Undang-Undang No. 9 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah Atas Perizinan Pertambangan Terhadap Legislasi di Daerah. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 1(2), 91–101. https://doi.org/10.17977/um019v1i22016p091
Helmi, H. H. (2019). Reformasi Hukum Pertanahan: Pengaturan Komersialisasi Ruang Tanah. Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional, 8(3), 381–401. https://doi.org/10.33331/rechtsvinding.v8i3.354
Hidayani, S., Samosir, B. M., & Munthe, R. (2021). Analisis Hukum Kehutanan terhadap Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan Menjadi Bukan Kawasan Hutan di Kabupaten Toba Samosir Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Mercatoria, 14(2), 53–69. https://doi.org/10.31289/mercatoria.v14i2.5096
Irwansyah. (2020). Penelitian Hukum, Pilihan Metode dan Praktik Penulisan Artikel. Mirra Buana Media.
Khanifa, T. N., Syanurisma, S., & Luthfi, A. N. (2021). Menuju Reforma Agraria dan Perhutanan Sosial di Banyuwangi, Jawa Timur (Sebuah Telaah Spasial dan Tematik). Jurnal Widya Bhumi, 1(2), 101–124.
Labatjo, R., & Sucipto, D. (2020). Tanah Hak Milik Yang Diperoleh Melalui Pelepasan Kawasan Hutan Ditinjau dari Perspektif Pelaksanaan dan Permasalahannya. Jurnal Yustisiabel, 4(1), 68–81. https://doi.org/10.32529/yustisiabel.v4i1.522
Manik, H. (2022). Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Implementasi Kebijakan Penyelesaian Penguasaan Tanah dalam Kawasan Hutan. Jurnal Widyaiswara Indonesia, 3(4), 177–188.
Marzuki, P. M. (2014). Penulisan Hukum. Kencana Prenada Media Grup.
Maskun, Assidiq, H., Bachril, S. N., & Al-Mukarramah, N. H. (2022). Aspek Hukum dan HAM pada Penggunaan Kawasan Hutan Bagi Kepentingan Pembangunan Strategis: Menyoal Pemulihan dan Jaminan Ketidakberulangan. Media Iuris, 5(2), 331–350. https://doi.org/10.20473/mi.v5i2.36576
McCarthy, J. F., Dhiaulhaq, A., Afiff, S., & Robinson, K. (2022). Land reform rationalities and their governance effects in Indonesia: Provoking land politics or addressing adverse formalisation? Geoforum, 132, 92–102. https://doi.org/10.1016/j.geoforum.2022.04.008
Nafan, M. (2022). Kepastian Hukum terhadap Penerapan Sertipikat Elektronik sebagai Bukti Penguasaan Hak Atas Tanah di Indonesia. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(1), 3342–3355.
Naufallina, I. I. (2015). RUISLAG TANAH PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DAN TANAH PERSEROAN TERBATAS. Universitas Airlangga.
Noor, F. (2018). Pengelolaan Sumber Daya Alam Berdasar Prinsip Fiqh Al-Bi’ah. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 3(1), 47–55.
Nugroho, R. (2017). Penyelesaian Penguasaan Tanah Dalam Kawasan Hutan di Kabupaten Lebak Ditinjau dari Peraturan Presiden Nomor 88 Tahun 2017. Jurnal Pertanahan, 7(2), 61–73. https://doi.org/10.31227/osf.io/g7f4r
Puspasari, S., & Sutaryono. (2017). Integrasi Agraria - Pertanahan dan Tata Ruang: Menyatukan Status Tanah dan Fungsi Ruang (Tim STPN Press (ed.)). STPN Press.
Ramadhani, R. (2017). Jaminan Kepastian Hukum yang Terkandung Dalam Sertipikat Hak Atas Tanah. De Lega Lata, 2(1), 139–157.
Rampa, A., Gadanakis, Y., & Rose, G. (2020). Land Reform in the Era of global warming - Can Land Reforms Help Agriculture Be Climate-Smart? Land, 9(12), 1–24. https://doi.org/10.3390/land9120471
Salim, M. N., Utami, W., Wulan, D. R., Pinuji, S., Mujiati, Wulansari, H., & Dwijananti, B. M. (2021). Menyoal Praktik Kebijakan Reforma Agraria di Kawasan Hutan. BHUMI: Jurnal Agraria Dan Pertanahan, 7(2), 149–162. https://doi.org/10.31292/bhumi.v7i2.476
Sekki, I. A., & Hiyam, M. A. (2022). Penyelesaian Sengketa Tanah di Area Desa Martajasah Mlajah Kecamatan Bangkalan Menurut Fiqih Muamalah dan Undang-Undang Pokok Agraria. Jurnal Kaffa, I(I), 1–15.
Subekti, R., Raharjo, S., & Imansyah, H. A. (2022). Sistem Pendaftaran Tanah yang Memberikan Kepastian Hukum Hak Atas Tanah. Jurnal Komunikasi Hukum, 8(2), 394–405. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/jkh
Sucianti, N. (2004). LAND REFORM INDONESIA. Lex Jurnalica, 1(3), 131–142.
Utomo, S. (2021). Percepatan Reforma Agraria untuk Mencapai Keadilan. Jurnal Hukum Bisnis Bonum Commune, 4(2), 202–213.